Tiba-tiba saya teringat dengan ucapan salah seorang guru kimia di SMA yang sangat kami takuti. katanya, orang yang paling panjang hidupnya adalah yang paling sedikit tidurnya. Entah ingatan inikah yang menggerakan alam bawah sadar saya untuk meniatkan bangun pagi hari ini.
Telah banyak waktu dan momen ajaib pagi hari yang saya lewatkan begitu saja. Ya, momen sederhana mungkin, menunggu matahari terbit, melihat sisa-sisa embun di pagar kayu depan playgroup salsabila yang bersebelahan dengan kamarku, menggigil karena mandi kepagian, merasakan udara pagi yang segar dan menusuk-nusuk hidung sampai harus baik-naik mengontrol napas.
dan pagi ini, aku memanjakan diri menikmati semua itu.
lalu apa yang membuat hari ini terasa begitu panjang?
Pertama, deadline berita untuk majalah internal Bosowa makin dekat, sementara Idul Adha juga di depan mata. Mau tidak mau, hari ini aku harus menyelesaikan hutang wawancara dan berita untuk segera disetor ke Kak Ome (pimred kami).
Kedua, keinginan menyampaikan uneg-unegku pada Adrie Soebono perihal kans Muse mampir di Indonesia makin menggebu-gebu (wihhh...semangat 45 nih). So, setelah mencari-cari alamat mayanya, akhirnya aku menemukannya juga. Sekali lagi terima kasih kepada teknologi perpanjangan tubuh bernama internet. Pesanku sudah sampai di blognya, saking semangatnya, komentarku itu terposting dua kali!!! (nah, kali ini namanya tidak sabaran...). Harapanku, semoga saja ada respon dari laki-laki yang kerap disapa Om Adrie ini..
Ketiga, sebagai perempuan yang kadang sangat peduli dengan tanggal-tanggal khusus, aku menunggu kejutan apa yang akan mampir hari ini. Kejutan penanda bagi usia yang makin bertambah. betul kata seorang teman lagi, ada suatu fase di mana engkau merasa sendirian di lingkaranmu. Mungkin kata ini tepat untuk gambaran hari ini. Namun sebuah kesalahan besar jika itu kemudian menjadi tolak ukur kepedulian mereka yang selama ini setia mendukung langkahku. I'm not gonna be so damn sad...
Jadi, sebenarnya saat ini aku hanya butuh segelas jus nenas -yang dingin, pekat sekaligus asam- untuk hari panjang melelahkan ini. Jus nenas ini kuanggap tepat untuk menenangkan penat, obat deg-degan, dan penghibur sepi.
Bisa bangun pagi adalah prestasi dan perlukah hadiah untuk pencapaian ini? Hahaha... untuk menyenangkan diri sendiri, mengapa tidak? Dan semoga saja mempertahankan pencapaian kecil ini menjadi target keseharianku selanjutnya. Feliz Compleanos, Signora!!!
Telah banyak waktu dan momen ajaib pagi hari yang saya lewatkan begitu saja. Ya, momen sederhana mungkin, menunggu matahari terbit, melihat sisa-sisa embun di pagar kayu depan playgroup salsabila yang bersebelahan dengan kamarku, menggigil karena mandi kepagian, merasakan udara pagi yang segar dan menusuk-nusuk hidung sampai harus baik-naik mengontrol napas.
dan pagi ini, aku memanjakan diri menikmati semua itu.
lalu apa yang membuat hari ini terasa begitu panjang?
Pertama, deadline berita untuk majalah internal Bosowa makin dekat, sementara Idul Adha juga di depan mata. Mau tidak mau, hari ini aku harus menyelesaikan hutang wawancara dan berita untuk segera disetor ke Kak Ome (pimred kami).
Kedua, keinginan menyampaikan uneg-unegku pada Adrie Soebono perihal kans Muse mampir di Indonesia makin menggebu-gebu (wihhh...semangat 45 nih). So, setelah mencari-cari alamat mayanya, akhirnya aku menemukannya juga. Sekali lagi terima kasih kepada teknologi perpanjangan tubuh bernama internet. Pesanku sudah sampai di blognya, saking semangatnya, komentarku itu terposting dua kali!!! (nah, kali ini namanya tidak sabaran...). Harapanku, semoga saja ada respon dari laki-laki yang kerap disapa Om Adrie ini..
Ketiga, sebagai perempuan yang kadang sangat peduli dengan tanggal-tanggal khusus, aku menunggu kejutan apa yang akan mampir hari ini. Kejutan penanda bagi usia yang makin bertambah. betul kata seorang teman lagi, ada suatu fase di mana engkau merasa sendirian di lingkaranmu. Mungkin kata ini tepat untuk gambaran hari ini. Namun sebuah kesalahan besar jika itu kemudian menjadi tolak ukur kepedulian mereka yang selama ini setia mendukung langkahku. I'm not gonna be so damn sad...
Jadi, sebenarnya saat ini aku hanya butuh segelas jus nenas -yang dingin, pekat sekaligus asam- untuk hari panjang melelahkan ini. Jus nenas ini kuanggap tepat untuk menenangkan penat, obat deg-degan, dan penghibur sepi.
Bisa bangun pagi adalah prestasi dan perlukah hadiah untuk pencapaian ini? Hahaha... untuk menyenangkan diri sendiri, mengapa tidak? Dan semoga saja mempertahankan pencapaian kecil ini menjadi target keseharianku selanjutnya. Feliz Compleanos, Signora!!!
No comments:
Post a Comment