26 December 2014

26 Desember 2014

Best thing has happened. December did it again.
I'd even rather give up all my past and my rest of life.

My Lord, I'm saved by Your Grace. You know I can never buy one. What my life is compare to Your Love.

I shall not fear, for there You will be...
While people are enjoying their vacations, I started over.... Bismillahirrahmanirrahim. Lord, with Your Grace take me there...


24 December 2014


In the lonely light of morning
In the wound that would not heal
It's the bitter taste of losing everything
That I've held so dear.


I know you like this song. In case you read this, saya mendengarnya dari sore kemarin sampai tadi malam tiba di kosan. Maybe that's why I saw you in my dream last night. How are you? Still hate me? In that dream you wouldn't even look at me. Dalihmu pernah, you still can not manage. And still I wonder when will you stop making me hate myself too.

I have talked to Kak Syam, he promised me to give his best for my reference. Alhamdulillah. You told me once, bahwa kata-kata pun memiliki nyawa. Beliau meyakinkanku dan menghiburku karena kegagalan kemarin. Bagaimana denganmu?

Di antara pikiran-pikiran yang sering datang berkelebat, tiba-tiba saya teringat ucapan ini. Kurang lebih: rezeki setiap manusia telah ditetapkan bagiannya masing-masing, sementara ilmu harus dicari sendiri.

Just remember that when you're give up with yourself.


Emma

23 December 2014

Dwi...

Mungkin akan terdengar menggelikan. Tapi tetap akan saya ceritakan.

Minggu malam, setelah seharian di rumah, mengerjakan hal-hal domestik. Yes I even cook now. Nonton film via Fox Movies rasanya juga sudah cukup hari itu. Saya memutuskan keluar akhirnya setelah azan Maghrib. Destinasi: Mal Mari, dengan pertimbangan sekali angkot 05 dan suasana yang tidak terlalu ramai.

Di angkot saya hanya berempat dengan supir, seorang penumpang di samping dan belakangnya. Saya duduk menepi dekat pintu masuk. Di tengah perjalanan, angkot berhenti untuk transaksi 'ballo' dengan seorang penarik becak, tidak jauh dari perempatan veteran dan bawakaraeng. It was not late at night so I didnt get frightened. Penumpang yang di belakang supir tertarik dan ikut membeli dua botol air mineral besar. Angkot melaju, saya masih dengan pikiran-pikiran sendiri.

Seperti yang biasa terjadi, saya tiba-tiba blank, not trying to be so drama but tears was streaming down my face. Mungkin karena malam, saya tidak khawatir akan ada yang memperhatikan. Dari balik kerudung yang menutupi pandanganku dari penumpang di hadapanku, kulihat ia melihat ke arahku. I kept weeping silently... Dan beberapa saat kemudian, dan inilah momen yang awkward itu, ia memberanikan diri bertanya, "kenapaki?"

Oh my goodness...

Weeping has happened to me lot of time, but I never guess that orang yang menyadarinya adalah penumpang itu di hadapanku, yang tadi sempat saya kutuk dalam hati karena transaksi minuman haram itu.

'Oh, nda apa-apa,' jawabku yang pasti sudah sangat terlambat untuk berpura-pura. Ia pasti melihat tanganku melap sisa-sisa air mata. Duh ketangkap basah. Untunglah itu tidak jauh dari tempat saya akan turun. Mungkin ia berpikir saya panik makanya buru-buru turun, mungkin juga setelah saya turun ia akan menceritakannya pada supirnya sambil senyum-senyum atau malah jadi bahan guyonan. Just dunno.

But one thing for sure, turun dari angkot, setelah mengumpat dalam hati karena ceroboh, saya menyelipkan doa untuknya, semoga ia menjadi lebih baik. Dan seandainya saya punya kesempatan dan keberanian pasti saya akan berterima kasih for that little care.

What a night hahaha..

Love always,


Emma

15 December 2014

Iqko,

Kembali mendengarkan Coldplay. Kali ini True Love, gara-gara di tv kabel tiba-tiba terputar klipnya. And guess... sama depressing nya dengan Bullet Proof nya Radiohead. Gosh... Mendengarkannya berkali-kali hingga tertidur dan saat terbangun hapeku masih cukup batere memutarnya. Terakhir kalinya seperti ini sudah bertahun-tahun lalu, pada lagu Sparks. Saya tidak menyimak Mylo Xyloto, mungkin terlalu futuristik, dan saya tidak betah dengan ke-masa depan-an.

And you know what again, saya sudah menyelesaikan Akar dan KPBJ. Jauh ya jaraknya saat pertama kali terbit. I'm planning menyelesaikan kisahnya hingga Gelombang. Eh kamu belum dapat novelnya ya :D

It's December already. Kata orang-orang apa yang terjadi di Desember biasanya gold. Buatku, lebih banyak milestones. Yes, Desember selalu menyimpan misteri. We'll never know what it will bring. Hujan belum terlalu sering. Mungkin di akhir bulan baru menuju puncaknya. Then January will roll on our feet again...

I haven't planned going somewhere this month, dont know I just dont feel belong to anywhere on this planet. Can't stop my brain, but I think it would be the best vacation, staying in room, let my mind find its destiny. Sambil tetap berharap suatu saat akan benar-benar terjadi. Funny or weird, terkadang apa yang kita tuliskan menjadi kenyataan.

Kalo untuk itu, saya tetap akan menuliskannya: PRAHA!

Love always,

Emma


13 December 2014

Breath in the night 
Like crushed a tired sunrise
Born again the day
Brings young naivety 

After all these years 
Forget about all the troubled times

(Silverchair - After All These Years)


6 December 2014

"Milk and toast and honey, make it sunny on a rainy Saturday..."

Dear Mei,

It's Saturday... The only day in a week when I think I can finish the whole work days stuff I cut off hahaha. But first time in my life, putar radio instead of playlist di laptop. And it's rainy... I remember the song (roxette) yang jadi ringtone mu dulu. Kudengarkan hari itu waktu kita naik angkot sama-sama entah ke mana saya sudah lupa :D

Tadi malam saya menginap di rumah Eby, seorang teman kantor yang kadang membutuhkanku di
akhir pekan :D Best thing kalo nginap di rumahnya, it's a huge house, got some room to breath, the air conditioner though sometimes I shivered, dan sebuah tivi dengan siaran film-film. Dan tadi malam yang diputar film kesayanganku "The Secret Life of Walter Mitty", with best soundtrack ever I guess.

Jam 11.20 malam. Hitung-hitungan mungkin filmnya sekitar 90 menit, berarti baru selesai sekitar jam 1 dini hari. I usually staying up but saya baru saja tiba dari Bantaeng, ada kegiatan kantor. Lelah bertumpuk di lutut dan tengkuk. I couldn't even move my body buat dapat view nonton yang layak. You know... Semua kesibukan membuat hari dan malam terasa pendek. Dan tadi malam saya memutuskan untuk tidur, membiarkan malam memenuhi takdirnya sebagai penenang dan bunga tidur pengalih dunia sejenak. Alhamdulillah, there are times we have to give in to the silence of the night ya. I turned to tv off, grabbed the bed cover, falling to the hand of unconsciousness.

And for you my dear, ini buatmu. Saya pernah membacanya waktu kuliah. Sebuah pengorbanan demi kebaikan akan diganti dengan kebaikan/keutamaan lain. Jalaluddin Rahmat mengambil contoh kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha. Zulaikha 'lumpuh' karena pesona Nabi Yusuf hingga menjatuhkan harga dirinya dengan menarik baju Sang Nabi yang menolak hasrat. Keteguhan hati Nabi Yusuf akhirnya digantikan dengan kemampuan beliau menafsir mimpi. Menerjemahkan mimpi Sang Raja yang akhirnya menyelamatkan negeri dai kelaparan.

Pada saat Tuhan tidak memberikan apa yang kita inginkan, sebenarnya Ia juga tengah memberi. Entah mungkin, hati yang lebih sabar, atau perilaku yang lebih bijak. We'll never know, we just have to seek to see.

Kadonya sudah sampai. Bingkisan kedua yang kuterima dari jauh, sebelumnya dari Kak Dwi :)
Selamat menghitung hari menuju Natal. Hope we can share stories again, tidak lama lagi.

Love always,


Emma