6 December 2014

"Milk and toast and honey, make it sunny on a rainy Saturday..."

Dear Mei,

It's Saturday... The only day in a week when I think I can finish the whole work days stuff I cut off hahaha. But first time in my life, putar radio instead of playlist di laptop. And it's rainy... I remember the song (roxette) yang jadi ringtone mu dulu. Kudengarkan hari itu waktu kita naik angkot sama-sama entah ke mana saya sudah lupa :D

Tadi malam saya menginap di rumah Eby, seorang teman kantor yang kadang membutuhkanku di
akhir pekan :D Best thing kalo nginap di rumahnya, it's a huge house, got some room to breath, the air conditioner though sometimes I shivered, dan sebuah tivi dengan siaran film-film. Dan tadi malam yang diputar film kesayanganku "The Secret Life of Walter Mitty", with best soundtrack ever I guess.

Jam 11.20 malam. Hitung-hitungan mungkin filmnya sekitar 90 menit, berarti baru selesai sekitar jam 1 dini hari. I usually staying up but saya baru saja tiba dari Bantaeng, ada kegiatan kantor. Lelah bertumpuk di lutut dan tengkuk. I couldn't even move my body buat dapat view nonton yang layak. You know... Semua kesibukan membuat hari dan malam terasa pendek. Dan tadi malam saya memutuskan untuk tidur, membiarkan malam memenuhi takdirnya sebagai penenang dan bunga tidur pengalih dunia sejenak. Alhamdulillah, there are times we have to give in to the silence of the night ya. I turned to tv off, grabbed the bed cover, falling to the hand of unconsciousness.

And for you my dear, ini buatmu. Saya pernah membacanya waktu kuliah. Sebuah pengorbanan demi kebaikan akan diganti dengan kebaikan/keutamaan lain. Jalaluddin Rahmat mengambil contoh kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha. Zulaikha 'lumpuh' karena pesona Nabi Yusuf hingga menjatuhkan harga dirinya dengan menarik baju Sang Nabi yang menolak hasrat. Keteguhan hati Nabi Yusuf akhirnya digantikan dengan kemampuan beliau menafsir mimpi. Menerjemahkan mimpi Sang Raja yang akhirnya menyelamatkan negeri dai kelaparan.

Pada saat Tuhan tidak memberikan apa yang kita inginkan, sebenarnya Ia juga tengah memberi. Entah mungkin, hati yang lebih sabar, atau perilaku yang lebih bijak. We'll never know, we just have to seek to see.

Kadonya sudah sampai. Bingkisan kedua yang kuterima dari jauh, sebelumnya dari Kak Dwi :)
Selamat menghitung hari menuju Natal. Hope we can share stories again, tidak lama lagi.

Love always,


Emma

2 comments:

Ron said...

Aku bingung harus berkomentar apa, tetapi ketika membaca tulisan ini rasanya banyak memori yang kembali teringat.

Nice post :)

Emma said...

@Ron: Really? :D Makasih ya udah mampir