23 December 2014

Dwi...

Mungkin akan terdengar menggelikan. Tapi tetap akan saya ceritakan.

Minggu malam, setelah seharian di rumah, mengerjakan hal-hal domestik. Yes I even cook now. Nonton film via Fox Movies rasanya juga sudah cukup hari itu. Saya memutuskan keluar akhirnya setelah azan Maghrib. Destinasi: Mal Mari, dengan pertimbangan sekali angkot 05 dan suasana yang tidak terlalu ramai.

Di angkot saya hanya berempat dengan supir, seorang penumpang di samping dan belakangnya. Saya duduk menepi dekat pintu masuk. Di tengah perjalanan, angkot berhenti untuk transaksi 'ballo' dengan seorang penarik becak, tidak jauh dari perempatan veteran dan bawakaraeng. It was not late at night so I didnt get frightened. Penumpang yang di belakang supir tertarik dan ikut membeli dua botol air mineral besar. Angkot melaju, saya masih dengan pikiran-pikiran sendiri.

Seperti yang biasa terjadi, saya tiba-tiba blank, not trying to be so drama but tears was streaming down my face. Mungkin karena malam, saya tidak khawatir akan ada yang memperhatikan. Dari balik kerudung yang menutupi pandanganku dari penumpang di hadapanku, kulihat ia melihat ke arahku. I kept weeping silently... Dan beberapa saat kemudian, dan inilah momen yang awkward itu, ia memberanikan diri bertanya, "kenapaki?"

Oh my goodness...

Weeping has happened to me lot of time, but I never guess that orang yang menyadarinya adalah penumpang itu di hadapanku, yang tadi sempat saya kutuk dalam hati karena transaksi minuman haram itu.

'Oh, nda apa-apa,' jawabku yang pasti sudah sangat terlambat untuk berpura-pura. Ia pasti melihat tanganku melap sisa-sisa air mata. Duh ketangkap basah. Untunglah itu tidak jauh dari tempat saya akan turun. Mungkin ia berpikir saya panik makanya buru-buru turun, mungkin juga setelah saya turun ia akan menceritakannya pada supirnya sambil senyum-senyum atau malah jadi bahan guyonan. Just dunno.

But one thing for sure, turun dari angkot, setelah mengumpat dalam hati karena ceroboh, saya menyelipkan doa untuknya, semoga ia menjadi lebih baik. Dan seandainya saya punya kesempatan dan keberanian pasti saya akan berterima kasih for that little care.

What a night hahaha..

Love always,


Emma

No comments: