Pemilik suara itu ternyata itu
adalah Sigit, Armas, Lucky, dan Opi, junior saya di kampus, mereka bertugas
merobek tiket. Yang lebih bikin semangat lagi, dari Sigit saya jadi tahu kalau
di dalam venue sudah ada senior-senior saya kak Uchu dan kak Yudi. Yes, ada
kesempatan untuk masuk lebih dekat dengan backstage.
Tiba
di dalam aku mengedarkan pandangan. Para penonton yang lebih dahulu masuk duduk
berkelompok-kelompok. Suasana remang-remang tidak memungkinkan saya mengenali
wajah itu satu persatu. Aku meraih handphone dan menghubungi kak Uchu. Awalnya
kupikir karena kesibukannya, ia mungkin tidak akan menjawab. Tapi tidak ada
salahnya mencoba. Sambil menunggu panggilanku terjawab, perhatianku lalu
tertuju pada stage, wow!
Sekilas
tampak seperti panggung 360 milik U2, namun dalam bentuk yang lebih sederhana.
Lantai panggungnya berbentuk bintang (sesuai dengan logo Bir Bintang), lalu
pada masing-masing 4 sudut bintang itu tertancap rangka melengkung, sementara
ujung lainnya bertemu tepat di atas panggung. Lalu titik pertemuan itu ditopang
tiang besar yang dipasangi layar tivi bersusun-susun mengelilingi tabung itu.
Tarik napas… Aku sangat suka dengan konser outdoor. Barikade yang selama ini
jadi tempat paling pewe untuk liat performer lebih dekat masih kosong.
Di
ujung telpon, suara ka Uchu akhirnya terdengar, Alhamdulillah dijawab. Kak Uchu
lalu menemani saya melewati barikade samping panggung menuju tenda besar yang
kukira tempat bagi wartawan untuk bersiap-siap. Ternyata tenda itu adalah booth
tempat GIGI dan eks personel akan melakukan konferensi pers. Gedebuk!! Saya
seperti tertimpa batu di kepala, tidak percaya. Di dalam saya bertemu dengan
kak Yudi dan Tito yang sudah siap dengan alat tempur masing-masing
(kamera,red).
Kurang
lebih sejam, rombongan yang ditunggu-tunggu akhirnya datang, lengkap 8 orang
(Armand, Gusti, Dewa, Thomas, Ronald, Opet, Budhi, dan Baron). Saya duduk di
kursi paling depan, sungguh tidak mau kehilangan momen pemirsah, hehe. Sesi
tanya jawab dimulai, saya dapat kesempatan untuk bertanya tentang siapa yang
ingin mereka ajak berkolaborasi/jamming. Karena keterbatasan waktu, tidak semua
personel bisa jawab. However, my excitement is not over yet.
ready to rumble!! |
Musik
dimatikan, sepasang MC masuk ke panggung , seketika semua penonton dari
berbagai arah berdiri dan merangsek ke barisan paling depan. Dari dandanan dan
teriakan mereka saya akhirnya jadi tahu pasti mereka fans JRock yang menjadi
band pembuka konser reuni. Jadi, malam itu penonton terbagi dua, yang ingin menonton
Jrock di sisi depan dan sisi kiri panggung dan yang ingin melihat GIGI di
sebelah kanan.
JRocks as the opening act |
padat pemirsah! |
Harapanku
tinggal kak Uchu, aku menghubungi nomornya dengan putus asa, di tengah suasana
hingar bingar ini kecil kemungkinan telponku diangkat, jika pun diangkat pasti
suaraku tidak akan terdengar ditelan sound system di berbagai penjuru. Namun,
kekhawatiranku tidak terbukti, kesempatan itu akhirnya datang lagi, Berkat
kebaikan hati seniorku ini, aku bisa leluasa masuk melewati barikade. Rasanya
ingin sujud syukur Alhamdulillah… I’m the luckiest bitch in the world!
backstage dan areal barikade bagiku adalah surga dan aku telah memasukinya,
Subhanallah…
No comments:
Post a Comment