Akhirnya Madness, single pertama dari album terbaru Muse
diperdengarkan ke public 20 agustus kemarin. Happy yes! Bermodal sinyal wifi
pas-pasan di computer kak accang, pencarian dimulai. Resminya di putar di Radio
BBC pukul 04.00 WITA. Layaknya virus, filenya tersebar cepat, file mp3 nya juga
berhasil saya dapatkan. Fiuh..
Kesan pertama mendengar lagu ini: Linkin Park kolaborasi
dengan U2. Paruh pertama lagu seperti mendengar In the End versi Reanimation
(dulu punya kasetnya ntah di mana sekarang), sound drumnya tunggal tanpa
variasi, berbarengan dengan distorsi bas Chris yang sangat kental, tidak ada
gitar sama sekali. Barulah, pertengahan lagu, melodi Matt masuk yang langsung
mengingatkan saya pada sound Bryan May dari Queen. Melodi ini jadi pengantar ke
paruh kedua lagu, sound U2 sangat terasa, seperti mendengar suara gitar The
Edge, apalagi pas suara Matt makin mendaki dan mencapai puncaknya lalu
falsetto, saya seperti mendengar Bono di
lagu Sometimes you can’t make it on your own! Epic! Makin didengar makin enak.
I kinda enjoy it more than The Resistance.
“I have finally see the light…” Buat penggemar yang memantau
perjalanan ---- Matthew, pasti potongan lirik ini punya makna tersendiri. Dalam
sebuah wawancara, Matt sebagai one man show pernah berkata “There is no light
but brighter shadow”. Yeah, people change! Secara keseluruhan, liriknya adalah
kelanjutan dari perjalanan sang vokalis mencari cahaya. mengingatkan saya pada
lagu “Endlessly” “Guiding Light” yang
juga adalah pergolakan batin sang vokalis yang kini sudah punya penerus, the
baby boy Bingham Bellamy.
No comments:
Post a Comment