29 August 2012

Review: Madness


Akhirnya Madness, single pertama dari album terbaru Muse diperdengarkan ke public 20 agustus kemarin. Happy yes! Bermodal sinyal wifi pas-pasan di computer kak accang, pencarian dimulai. Resminya di putar di Radio BBC pukul 04.00 WITA. Layaknya virus, filenya tersebar cepat, file mp3 nya juga berhasil saya dapatkan. Fiuh..


Kesan pertama mendengar lagu ini: Linkin Park kolaborasi dengan U2. Paruh pertama lagu seperti mendengar In the End versi Reanimation (dulu punya kasetnya ntah di mana sekarang), sound drumnya tunggal tanpa variasi, berbarengan dengan distorsi bas Chris yang sangat kental, tidak ada gitar sama sekali. Barulah, pertengahan lagu, melodi Matt masuk yang langsung mengingatkan saya pada sound Bryan May dari Queen. Melodi ini jadi pengantar ke paruh kedua lagu, sound U2 sangat terasa, seperti mendengar suara gitar The Edge, apalagi pas suara Matt makin mendaki dan mencapai puncaknya lalu falsetto,  saya seperti mendengar Bono di lagu Sometimes you can’t make it on your own! Epic! Makin didengar makin enak. I kinda enjoy it more than The Resistance. 

“I have finally see the light…” Buat penggemar yang memantau perjalanan ---- Matthew, pasti potongan lirik ini punya makna tersendiri. Dalam sebuah wawancara, Matt sebagai one man show pernah berkata “There is no light but brighter shadow”. Yeah, people change! Secara keseluruhan, liriknya adalah kelanjutan dari perjalanan sang vokalis mencari cahaya. mengingatkan saya pada lagu “Endlessly” “Guiding Light”  yang juga adalah pergolakan batin sang vokalis yang kini sudah punya penerus, the baby boy Bingham Bellamy.

No comments: