6 August 2012

Road to Backstage (part 1)

Senin, 28 Mei 2012

Jika ada pekerjaan yang paling kubenci di dunia ini, itu pasti "backstager", karena saya begitu menginginkannya. Bayangkan dengan berbekal ‘all access’ tergantung di leher, mereka bisa berseliweran di depan dan belakang panggung, potret kiri kanan, ngobrol dengan performer, dsb. Backstager yang aku maksud ini adalah local organizer yang bertanggung jawab dengan jalannya acara, reporter dan fotografer yang mengabadikan acara, dan juga sekuriti tentunya yang menjaga keamanan.

Dan malam tadi menjadi salah satu malam paling membahagiakan buat saya, karena bisa menjadi bagian dari backstager tersebut, lebih membahagiakan lagi karena yang tampil adalah GIGI plus eks personil mereka yang sudah saya tunggu-tunggu sejak tahun lalu, sejak manajemen GIGI menggelar program reuni dalam rangka ulang tahun mereka yg dirayakan tiap tanggal 22 Maret. Tahun lalu,  GIGI sempat berkunjung ke Makassar namun tanpa eks personel.

Kabar GIGI akan reuni di Makassar sudah terdengar sejak awal April lalu, dan kabar tersebut saya dapatkan langsung dari Ronald, eks drummer yang justru paling ingin aku temui. Padatnya kegiatan di kantor bikin khawatir tidak akan kebagian tiket. Namun setelah menyisihkan waktu sejenak untuk berburu tiket, akhirnya bukti pembayaran tiket itu aku dapatkan juga pada hari Jumat. Tiket kelar,  satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah K.A.M.E.R.A. Bisa jadi momen one in a lifetime, sekali seumur hidup, tidak boleh berlalu begitu saja. 

Kak Adi, salah seorang teman kantor berbaik hati meminjamkan Nikon D7000 nya (sudah saya inden satu bulan sebelumnya, hehe). setelah latihan pake kamera keren ini, kosongkan beberapa giga memori, hari minggu akhirnya kaki ini melangkah juga menuju venue konser di Pantai Akkarena. Tidak lupa saya membawa kartu pers tempat saya bekerja, dengan harapan saya bisa melewati barikade penonton. 

Tiket sudah bisa ditukar di venue sejak jam 4 sore. Saya sendiri baru tiba di Akkarena kurang lebih pukul 19.30. Awalnya saya berencana datang lebih awal supaya bisa dapat sunset Akkarena. Namun karena sesuatu dan lain hal, akhirnya molor. Orang mulai ramai berdatangan, lagu-lagu tempo cepat dan keras nonstop terdengar dari main stage. Sekuriti yang saya lewati di tempat penukaran tiket sempat bertanya apakah saya datang sendiri, saya tersenyum menjawab iya. Lalu dengan sedikit berbisik ia meminta sekaleng bir hasil penukaran tiket saya berikan kepadanya di akhir acara. Saya tertawa tidak menjawab berbalik menuju loket.
Tiket asli sudah di tangan, calon penonton diarahkan ke gate konser yang letaknya sekitar 150 meter dari loket. Musik masih berdentum dari berbagai arah memacu adrenalin, memacu kaki-kaki yang berseliweran melangkah lebih cepat. Namun tidak pada kakiku, perjalanan seharian cukup melelahkan. Menggenggam tiket itu juga turut menenangkan perasaanku.  Di hadapanku orang-orang berjalan berpasangan, mungkin dengan pacar atau dengan sahabat. Mungkin cuma aku yang datang sendirian di bibir kota Makassar ini, hehe. 

Sambil berjalan, aku membereskan bawaan yg lumayan banyak untuk dibawa sendiri. Tiba di gate, aku tidak langsung masuk. Irna, sahabat yang baru kukenal kurang lebih empat bulan terakhir, kami bekerja di kantor yang sama J, dan ternyata juga penggemar berat GIGI, sudah tiba lebih dahulu bersama GIGIkita lainnya (sebutan untuk fans berat GIGI). Rasa lelah perlahan berkurang bertemu Irna, aku tidak ‘sendirian’ lagi di tempat ini. Di bibir gate, sekuriti bertubuh kekar dibalut pakaian hitam-hitam sudah pasang badan. Aku memutuskan masuk sendiri setelah beberapa suara terdengar menyebut namaku. 

No comments: