Senin, 28 Mei 2012
Jika ada pekerjaan yang paling
kubenci di dunia ini, itu pasti "backstager", karena saya begitu
menginginkannya. Bayangkan dengan berbekal ‘all access’ tergantung di leher,
mereka bisa berseliweran di depan dan belakang panggung, potret kiri kanan,
ngobrol dengan performer, dsb. Backstager yang aku maksud ini adalah local
organizer yang bertanggung jawab dengan jalannya acara, reporter dan
fotografer yang mengabadikan acara, dan juga sekuriti tentunya yang menjaga
keamanan.
Dan malam tadi menjadi salah
satu malam paling membahagiakan buat saya, karena bisa menjadi bagian dari
backstager tersebut, lebih membahagiakan lagi karena yang tampil adalah GIGI
plus eks personil mereka yang sudah saya tunggu-tunggu sejak tahun
lalu, sejak manajemen GIGI menggelar program reuni dalam rangka ulang tahun
mereka yg dirayakan tiap tanggal 22 Maret. Tahun lalu, GIGI sempat berkunjung
ke Makassar namun tanpa eks personel.
Kabar GIGI akan reuni di
Makassar sudah terdengar sejak awal April lalu, dan kabar tersebut saya
dapatkan langsung dari Ronald, eks drummer yang justru paling ingin aku
temui. Padatnya kegiatan di kantor bikin khawatir tidak akan kebagian tiket.
Namun setelah menyisihkan waktu sejenak untuk berburu tiket, akhirnya bukti
pembayaran tiket itu aku dapatkan juga pada hari Jumat. Tiket kelar,
satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah K.A.M.E.R.A. Bisa jadi momen one
in a lifetime, sekali seumur hidup, tidak boleh berlalu begitu saja.
Kak Adi, salah seorang teman
kantor berbaik hati meminjamkan Nikon D7000 nya (sudah saya inden satu bulan
sebelumnya, hehe). setelah latihan pake kamera keren ini, kosongkan beberapa
giga memori, hari minggu akhirnya kaki ini melangkah juga menuju venue konser
di Pantai Akkarena. Tidak lupa saya membawa kartu pers tempat saya bekerja,
dengan harapan saya bisa melewati barikade penonton.
Tiket sudah bisa ditukar di
venue sejak jam 4 sore. Saya sendiri baru tiba di Akkarena kurang lebih pukul
19.30. Awalnya saya berencana datang lebih awal supaya bisa dapat sunset
Akkarena. Namun karena sesuatu dan lain hal, akhirnya molor. Orang mulai ramai
berdatangan, lagu-lagu tempo cepat dan keras nonstop terdengar dari main stage.
Sekuriti yang saya lewati di tempat penukaran tiket sempat bertanya apakah saya
datang sendiri, saya tersenyum menjawab iya. Lalu dengan sedikit berbisik ia
meminta sekaleng bir hasil penukaran tiket saya berikan kepadanya di akhir
acara. Saya tertawa tidak menjawab berbalik menuju loket.
Tiket asli sudah di tangan,
calon penonton diarahkan ke gate konser yang letaknya sekitar 150 meter dari
loket. Musik masih berdentum dari berbagai arah memacu adrenalin, memacu
kaki-kaki yang berseliweran melangkah lebih cepat. Namun tidak pada
kakiku, perjalanan seharian cukup melelahkan. Menggenggam tiket itu juga turut
menenangkan perasaanku. Di hadapanku orang-orang berjalan berpasangan,
mungkin dengan pacar atau dengan sahabat. Mungkin cuma aku yang datang
sendirian di bibir kota Makassar ini, hehe.
Sambil berjalan, aku membereskan
bawaan yg lumayan banyak untuk dibawa sendiri. Tiba di gate, aku tidak langsung
masuk. Irna, sahabat yang baru kukenal kurang lebih empat bulan terakhir, kami
bekerja di kantor yang sama J, dan ternyata juga penggemar berat GIGI,
sudah tiba lebih dahulu bersama GIGIkita lainnya (sebutan untuk fans berat
GIGI). Rasa lelah perlahan berkurang bertemu Irna, aku tidak ‘sendirian’ lagi
di tempat ini. Di bibir gate, sekuriti bertubuh kekar dibalut pakaian
hitam-hitam sudah pasang badan. Aku memutuskan masuk sendiri setelah beberapa
suara terdengar menyebut namaku.
No comments:
Post a Comment