
Pada gelap tadi aku lihat bintang jatuh. Hatiku berbunga-bunga dan jantungku segar seperti habis makan permen mint. Aku berdoa pada Tuhan "...#%%@^*#&*(_^% $@@*!!!!!++$$#%$^#@^$*(&^%&$&^...."
Tahun menunjukkan angka 2004, saat pertama kali bertemu dirinya di Kosmik. Dia senior tiga tahun di atasku. Posisi itu sedikit banyak memengaruhi cara berperilaku, aku merasa segan menyapa. Namun, perlahan aku mengenalnya sebagai kakak berkacamata yang sangat humoris, Johnny Depp die hard fan, agak maskulin, jago fotografi (there's nothing to touch you, tak ada yang mampu mengalahkanmu), dan yang paling penting Kak Ira sangat menerimaku menginap di kosannya di Wesabbe.Tidak terhitung berapa kali aku harus meminta izin menginap pada Kak Accank, demi merasakan empuknya ranjang pegas, nikmatnya susu cokelat ala Ira di pagi hari (sambil mendengarkan pita kaset JET dan Avril Lavigne), dan mengagumi hasil jepretan kamera manual tua yang telah menemaninya sekian tahun.
Kemarin, aku dilanda de javu saat melintasi Racing Centre, tepatnya ketika melihat bangunan masjid berwarna hijau menjelang buka puasa. Ramadhan lima tahun lalu, aku ingat, lepas kuliah, aku menghampiri lalu menggelayut di pundaknya, meminta agar menemaniku belanja suvenir ulang tahun adikku di Lasinrang. Tanpa babibu, ia langsung mengiyakan sambil tersenyum-senyum menggodaku yang sedang takjub dengan ketulusannya.
Karena kelamaan cuci mata, kami terancam tidak buka puasa di rumah. Alhasil Kak Ira mentraktir minuman dingin lalu singgah sejenak di depan mesjid Lasinrang. Ternyata di masjid itu jamaah sedang berbuka. Kami berdua dipanggil-panggil masuk oleh salah seorang warga. "Wah bagaimana ini kak?" "Ayo masuk saja...".
Aku dan Kak Ira hanya bisa saling memandang saat melihat seisi rumah ibadah itu.Kami berada di antara puluhan jemaah yang semuanya laki-laki!!! Kami jadi canggung dan tidak kuasa menghabiskan penganan berbuka. Buru-buru kami keluar berwudhu dan mengasingkan diri ke lantai dua masjid yang sementara direnovasi.
Aku rindu pada Kak Ira, pada spring bed-nya, pada TV-nya, pada tumpukan kaset di lemarinya, pada foto-foto karyanya, pada sisirnya, pada cerminnya, pada dinding kamarnya yang bergaris-garis, pada langit-langit kamarnya yang bocor, bahkan pada sabun mandi cairnya yang sering kupakai.
Di mana lagi akan kutemukan kakak yang selalu kurindukan sepertimu, Kak Ira?
Aku selalu berjanji pada Tuhan, akan bangun lebih pagi, berjuang melawan kebiasaan memulai hari pada jam 10 siang yang telah kuidap sekian tahun ini. Niat luhur yang baru bisa kupenuhi kala fajar tadi, Ramadhan hari ke 9. Di luar kebiasaan terlelap setelah sahur, aku mendapati diri sedang duduk di atap rumah Arya, menunggu sapaan matahari. Di udara, suara penceramah masjid beradu dengan suara burung-burung dari berbagai arah.Ah, pagi yang indah... Mengapa baru kali ini aku menyadarinya. Kurebahkan punggung pada genteng atap. Mataku tertuju pada kelip bintang yang makin lama makin padam oleh semburat jingga sang mentari.
Saya yakin Matthew Bellamy juga akan senyum-senyum membaca judul di atas. Inspirasi tulisan kali ini melintas setelah saya membaca sebuah postingan di portal mtv.com, mengenai rencana Muse tampil live di hajatan tahunan MTV Video Music Award 2009, 13 September mendatang. Kemudian saya membaca link postingan-postingan tema sejenis dan akhirnya saya mulai paham apa yang sebenarnya sedang terjadi, perang dingin antara dua kubu fans idola masa kini.
Jangan pernah bermain dengan rahasia, kawan. Ia seperti kotak pandora, sekali terbuka, tersingkaplah semua keburukan...
"Ya, saya persilakan teman-teman yang ingin memberikan testimoni..."
Ki-ka: Paul Gilbert, Eric Martin, Pat Torpey, Billy Sheehan
Tiap kali ia terbatuk, tiap itu pula jantungku robek-robek. Sudah dua hari ini ia menderita batuk flu. Terpaksa dua acara kawinan ia serahkan padaku. "Tidak ada hubungannya dengan kolesterol kan, Ma'?" Oh Tuhan, pertanyaan bodoh macam apa lagi yang kulontarkan kali ini? Semoga saja ia tidak membaca maksudku dalam-dalam, bahwa aku tidak perlu khawatir kalo hanya sekedar batuk. Hanya gumaman yang kudengar di tengah kesibukannya membersihkan sisik-sisik ikan di hadapannya.
Sheera yang terhormat...