11 August 2009

Mr. Big Milik Siapa?

Ki-ka: Paul Gilbert, Eric Martin, Pat Torpey, Billy Sheehan

Suatu hari saya melintas di depan sebuah warung internet di lokasi SPBU Pertamina. Dari balik kaca saya bisa melihat tiga poster raksasa terpasang di setiap sisi dindingnya. Ada The Beatles, Queen, dan Metallica. Lama berpikir barulah saya paham pemilihan imaji-imaji itu. Ketiga grup tersebut adalah ikon musik rock di era mereka masing-masing. Beatles ikon era 60-an, Queen penanda era 70-an, dan Metallica akan selalu dikenang oleh generasi 80-an.


Lalu siapa kira-kira wakil generasi 90? Sejenak saya kembali ke satu dekade lalu bersama Kak Harwan, lalu jatuhlah nama pemenang 'arisan' itu: Mr.Big.


Saya termasuk beruntung masih bisa menikmati remah-remah sejarah karya Mr.Big, sisa-sisa makanan utama yang telah dihabiskan oleh para penggemar setia band asal Amerika ini. Pertama kali mendengar lagu Wild World di TVRI, kala berlalu lalang di depan tivi, keluar masuk rumah untuk bermain dengan teman-teman. Atau saya hanya tertarik pada cover album Big, Bigger, Biggest, tanpa niat mendengarkan lagu hingga pita kaset tersangkut di bagian akhir.


Baru kemudian, mesin waktu membawa saya ke masa sekarang, saya melintas di depan distro yang memutar lagu Not One Night. Indah sekali suara Eric Martin, menyihir langkah saya agar berhenti hingga lagu itu berakhir. Selanjutnya, segera saja lagu itu masuk ke playlist hape saya selama berminggu-minggu, tiada bosan-bosan mendengarnya.


Saya pengagum vokal Chris Martin, Thom York, Matt Bellamy, dan Tom Chaplin. Namun jangan sekali-kali menyebut nama Eric sebagai pembanding nama-nama itu (meski memang mereka tidak bisa dibandingkan).


Dan lagi-lagi saya harus berterima kasih pada teknologi yang berhasil menggali artefak-artefak sejarah Mr.Big dan mengirinya ke dalam komputer saya, meski generasi 90 tetaplah pemilik paten Mr.Big dan nuansa fandom yang saya rasakan tidak sama dengan penggemar setiaPaul Gilbert dkk di era itu.

No comments: