Puluhan mahasiswa duduk di ruas jalan keluar pintu satu Unhas. Gerbang pintu keluar ditutup agar kendaraaan tidak bisa melintas. Sementara gerbang yang lain dibiarkan terbuka. Semacam renungan mereka lakukan semalam. Renungan menyambut pengumuman kenaikan BBM pukul 23.00. Aku mengamati dari kejauhan, di dalam angkot yang sedang menunggu penumpang tepat di tikungan jalan masuk Unhas. Mungkin terakhir kalinya aku membayar 1500 rupiah, esok cerita pasti akan berbeda.
Aku singgah melihat kakak-kakak yang sedang berjuang meninggalkan unhas alias sedang mempersiapkan proposal penelitian. Waktu di kampus, aku dengar kabar Darma, Shanty, Ali, Arya, dan Wiwi manis akan ujian proposal pekan depan. Selamat ya teman-teman. Buat Darma Perez, aku tahu engkau pekerja keras, tenang, dan tidak terburu-buru. Shanty berjuanglah, tinggal selangkah lagi. Ali, kami akan sealu mengingat senyummu dan kala engkau berpatah kata di acara mubes 2005 silam. Arya dan Wiwi manis sejak pertama kalian memang 'tak terpisahkan', Semoga persahabatan ini selamanya.
Sebuah charge tak bertuan ka asri berikan. Aku tidak sabar menunggu kabar ka harwan. Kemungkinan besar ka harwan sudah tiba di lokasi. Hitung-hitungan probabilitasku terbukti!!! Aku senang mendengarnya, lebih senang lagi karena Fren ternyata sudah beroperasi di
Bagi Echy, satu hari adalah 24 jam, namun bagiku satu hari adalah 48 jam. Kenapa? Mungkin kalimat dari seorang senior bisa menjelaskannya: waktu terasa begitu cepat berlalu bagi yang merasa takut, dan terasa begitu lama bagi yang menunggu. Well Thanks, Einstein...
Kabar dari seberang sana, Angga,Jihad,dan Maya (setia saat di Malino) menanyakan kabarku. Teman-teman kecilku,aku merindukan kalian.
Aku mengisi malam bersama komputerku. Pada layarnya, Shaun, bocah 12 tahun menggunduli rambutnya agar dapat diterima menjadi anggota sebuah kelompok ultra nasionalis Inggris.Dari balik kamar, tv tua milik kakak ipar menayangkan pengumuman kenaikan harga BBM. Terjawab sudah mengapa malam itu mobil yang kutumpangi turut antri di SPBU depan pintu satu. Yeah,This Is Indonesia...
No comments:
Post a Comment