Di suatu pagi, jam 9, kurang lebih sebulan yang lalu, saya menyetel tv ke saluran global TV. Stasiun tersebut sedang memutar serial kartun the penguin of madagascar, serial yang diangkat dari dua film Madagascar produksi Dreamworks. Awalnya saya hanya sering mendengar kelucuan serial ini dari teman-teman di kampus. Saya sendiri belum pernah mengikuti kisahnya.
Namun saya menjadi sangat tertarik ketika melihat tokoh Skipper, ketua komplotan pinguin atraktif di sebuah kebun binatang. Saya langsung mengidentifikasikan karakter pinguin tersebut dengan seorang sahabat dekat saya, Darma. Apa yang membuat saya tiba-tiba ‘ngeh’ adalah kelihaian Skipper mengatur strategi, mengorganisir pergerakan sangat mirip dengan karakter sahabat saya itu. Jika anda sudah paham ciri khas skipper, maka anda sudah memahami setengah dari karakter seorang Darma.
Biar saya cerita dulu awal pertemuan dengannya. Pagi-pagi sekali, saat udara masih terasa dingin dan tidak terlalu keras bertiup, di pelataran Baruga Universitas Hasanuddin, ada saya, dia, dan teman-teman dari berbagai kabupaten di sulsel, duduk melingkar. Ya, saat itu kami sedang menjalani prosesi pra-ospek. Darma kebetulan duduk bersebelahan dengan saya. Kami stres berat dikerjai senior. Sebuah botol mineral 600 ml terisi hanya ¼ nya harus digilir. Air tersebut harus kami pakai (maaf) kumur-kumur lalu dimuntahkan kembali ke dalam botol, begitu seterusnya.
Hingga hampir giliran saya dan darma, saya mau menangis dan menahan rasa mual yang bikin kepala pusing. Tapi di dekat saya ada dia yang menenangkan saya dengan kalimat pamungkasnya: ndapapaji em, harus kuat. Sejak itu saya berpikir anak ini punya pribadi yang menyenangkan. Meskipun di awal perkuliahan kami tidak terlalu akrab, tapi ketika lingkaran kehidupan pertemanan semakin mengecil hingga hanya menyisakan saya dan dia, kami mulai merajut mimpi bersama-sama, menertawai kemalasan-kemalasa kami dan mimpi-mimpi yang tampak sangat jauh itu.
Partnership kami seperti Joachim Loew dan Jurgen Klinsmann di timnas Jerman, seperti skipper dan kowalsky di penguin of madagascar, meski sebenarnya saya lebih cenderung ingin menjadi private. Seperti yang saya katakan tadi, ia adalah skipper sebenar-benar skipper, si pengatur dan tukang perintah. Hahaha... tapi jangan salah, karena dengan sikapnya itu, rencana selalu berjalan mulus dan sesuai harapan. Dia selalu bisa diandalkan.
Dia seperti tidak takut pada apapun, jika ia merasa benar. Termasuk kepada salah seorang senior yang sangat kami segani kala kami masih menginjak semester awal perkuliahan. Namun dia seorang yang sangat menghargai orang yang lebih tua darinya. Darma adalah perempuan dengan dua sisi. Ia bisa menjatuhkan mental seseorang dengan cepat, namun di saat bersamaan ia kadang dibutuhkan sebagai penyemangat.
Ia selalu ingin bersahabat dengan kata. Jika kesepian ia selalu mengungkapnya lewat tulisan. Tulisan-tulisannya di blog sangat berisi dan padat serta sarat perenungan. Tidak jarang ia bisa berbetah berlama-lama di depan layar mengendalikan aliran kata-kata di kepalanya. Bagi saya, ia pendengar yang baik dan dia tipe orang yang ingin belajar, meski terkadang ia selalu merasa dibekap rasa malas.
Darma, sang pemimpi yang mencari Fabregas, yang kini menjadi fokus utama perjalanan hidupnya dan kemudi kapal impiannya, kalo bisa dibilang begitu. Ia selalu mendukung niat saya menjadi penyanyi, dan dia juga yakin suara saya lebih bagus dari acha septriasa, hahaha. Ia adalah pelengkap yang baik untuk seorang introvert seperti saya. Teman yang tidak malu diajak gila-gilaan dan adu nyali. Teman yang selalu tampak kuat, tapi jauh dalam hatinya juga bersemayam ketakutan akan nasib hidupnya.
Dia ibarat berlian yang belum di asah, dia sudah punya modal menaklukkan dunia. Ia hanya membutuhkan kesempatan dan kemauan. Kalo nyali saya pikir itu sudah tidak perlu ditanyakan. Saya jadi teringat dengan kalimat: manusia hanya punya dua pilihan: mau atau tidak mau, yang menentukan bisa atau tidak bisa adalah Tuhan. Ia hanya butuh kesempatan, jika mulai lelah, berarti ia sendiri yang harus menciptakannya. Saya yakin kesempatan itu akan datang, menjelajahi benua biru, mencari harta karunnya.
Sahabat yang sedang berulangtahun, saya percaya, hari ini sangat berbeda dengan harinya kemarin, banyak usia yang harus dipertanggungjawabkan, kawan. Ini yang ke 25, seperempat abad. Dan setahu saya, masa depan sudah bisa dimulai hari ini.