29 December 2009
24 December 2009
Kartu Ucapan yang Tidak Sempat Terkirim
Malam Natal sebentar lagi akan merayapi hari. . .
Masih dari kardus bekas tempat dispenser yang aku ceritakan kemarin-kemarin, aku juga menemukan plastik bening berisi amplop warna-warni beagam ukuran. Di dalam keenam amplop tersebut berisi kartu ucapan selamat Hari Natal. Ya, aku ingat, kartu-kartu itu semestinya aku berikan di perayaan Natal tiga tahun lalu, kepada Ka Vic, Ka Sandy, Mamar, Pamela, Nasha, dan Jenny.
Aku sudah lupa kenapa kartu-kartu itu tidak pernah terkirim. Teman-temanku itu kini sudah berpencar jauh dariku. Mungkin, karena saat ini versi digitalnya sudah tersedia dan aku bisa mengirimnya kapan saja. Atau mungkin karena ada yang bilang niat memberi ucapan itu jauh lebih bermakna dari bentuk visualnya. Kartu itu kembali kusimpan di tempat aku menemukannya.
Semoga mengucapkan selamat di blog ini tidak mengurangi kebahagianku untuk teman-teman yang sedang merayakan Natal.
Selamat Hari Natal, damai di bumi, damai di hati...
Masih dari kardus bekas tempat dispenser yang aku ceritakan kemarin-kemarin, aku juga menemukan plastik bening berisi amplop warna-warni beagam ukuran. Di dalam keenam amplop tersebut berisi kartu ucapan selamat Hari Natal. Ya, aku ingat, kartu-kartu itu semestinya aku berikan di perayaan Natal tiga tahun lalu, kepada Ka Vic, Ka Sandy, Mamar, Pamela, Nasha, dan Jenny.
Aku sudah lupa kenapa kartu-kartu itu tidak pernah terkirim. Teman-temanku itu kini sudah berpencar jauh dariku. Mungkin, karena saat ini versi digitalnya sudah tersedia dan aku bisa mengirimnya kapan saja. Atau mungkin karena ada yang bilang niat memberi ucapan itu jauh lebih bermakna dari bentuk visualnya. Kartu itu kembali kusimpan di tempat aku menemukannya.
Semoga mengucapkan selamat di blog ini tidak mengurangi kebahagianku untuk teman-teman yang sedang merayakan Natal.
Selamat Hari Natal, damai di bumi, damai di hati...
Father and Daughter*
It's not time to make a change
Just relax, take it easy
You're still young, that's your fault
There's so much you have to know
Find a girl, settle down
If you want you can marry
Look at me, I am old, but I'm happy
I was once like you are now
and I know that it's not easy
To be calm when you've found something going on
But take your time, think a lot
Think of everything you've got
For you will still be here tomorrow, but your dreams may not
How can I try to explain, when I do he turns away again
It's always been the same, same old story
From the moment I could talk I was ordered to listen
Now there's a way and I know that I have to go away
I know I have to go
I was once like you are now
and I know that it's not easy
To be calm when you've found something going on
But take your time, think a lot
Think of everything you've got
For you will still be here tomorrow, but your dreams may not
All the times that I cried
keeping all the things I knew inside
It's hard, but it's harder to ignore it
If they were right, I'd agree
but it's them THEY know not me
Now there's a way and I know that I have to go away
I know I have to go
stay stay stay, why must you go and
make this decision alone...
*)Dari lagu Father and Son, Cat Steven
Just relax, take it easy
You're still young, that's your fault
There's so much you have to know
Find a girl, settle down
If you want you can marry
Look at me, I am old, but I'm happy
I was once like you are now
and I know that it's not easy
To be calm when you've found something going on
But take your time, think a lot
Think of everything you've got
For you will still be here tomorrow, but your dreams may not
How can I try to explain, when I do he turns away again
It's always been the same, same old story
From the moment I could talk I was ordered to listen
Now there's a way and I know that I have to go away
I know I have to go
I was once like you are now
and I know that it's not easy
To be calm when you've found something going on
But take your time, think a lot
Think of everything you've got
For you will still be here tomorrow, but your dreams may not
All the times that I cried
keeping all the things I knew inside
It's hard, but it's harder to ignore it
If they were right, I'd agree
but it's them THEY know not me
Now there's a way and I know that I have to go away
I know I have to go
stay stay stay, why must you go and
make this decision alone...
Bapak sering kali menelpon, namun aku lebih sering tidak menjawab. Mungki aku tetap berpikir bahwa hanya ada intonasi tinggi dalam tiap nada suaranya di ujung sana, tapi jauh dari dalam hati, aku ingin meyakini jika ia sedang rindu. Aku anak perempuan satu-satunya ia miliki. Kini aku jauh darinya, sejak lima tahun lalu.
Sampai hari ini aku tidak pernah tahu apa impiannya ketika ia berada di usiaku. Bapakku seperti terbuat dari besi, sedikit sekali kata-kata dari mulutnya. Namun kata ibu, sekali ia pernah menangis menceritakan ia tidak bisa melanjutkan sekolah ke SMA.
Kini, ia hanya ingin aku segera mendapat kerja...
Sampai hari ini aku tidak pernah tahu apa impiannya ketika ia berada di usiaku. Bapakku seperti terbuat dari besi, sedikit sekali kata-kata dari mulutnya. Namun kata ibu, sekali ia pernah menangis menceritakan ia tidak bisa melanjutkan sekolah ke SMA.
Kini, ia hanya ingin aku segera mendapat kerja...
*)Dari lagu Father and Son, Cat Steven
21 December 2009
Adrenalin Rush
Seminggu tidak posting rasanya mau gila (aih, lebay). So lets just see what I've been through this past week, mmm...nonton Sang Pemimpin yang proses mewujudkan keinginan untuk itu saya harus mengalami 'rusuh adrenalin', beberapa malam dengan lagu-lagu 90 an (ih sampai merinding), dan nonton film gila berjudul L'Appartement.
Kami (saya, Ka Harwan, dan Ka Fajar) ditraktir Ka Riza menyaksikan Sang Pemimpi, namun karena sesuatu hal, formasi berubah, jadi Ka Riza, Ka Harwan, Ahmad Syarif a.k.a Aco, dan Saya. Mengapa 'rusuh adrenalin?' Singkatnya, ketika kita menginginkan sesuatu dengan segera, akan tetapi lingkungan tidak menghendaki hal itu terjadi dengan segera, maka saat itulah terjadi rusuh adrenalin, yang bisa memantik energi untuk melakukan hal-hal yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Itulah yang terjadi, tapi untung saja 'rush' itu tidak berdampak buruk, hanya keringatan hampir melumuri sekujur tubuh. Akhirnya saya bisa juga nonton, tertawa sekaligus sedih. Overall, I love you Bang Zaitun!!! Hehehe...
Pulang ke rumah, saya memutar lagu-lagu di laptop Ka Fajar yang saya pinjam untuk kepentingan input data. Ya, zona 90-an terjadi di kamar kos, menemani insomnia saya yang mulai datang lagi. Mungkin anda pernah sangat familiar dengan Protonema, Memes, Sahara, Andy Liany, atau Java Jive? Hufh, mendengar lagu ternyata juga bisa menguras tenaga karena berusahan mengingat tahun berapa lagu ini dirilis, video klipnya seperti apa, nontonnya di mana, suasananya bagaimana? Ckckck...
Tapi yang paling bisa menyita perhatian sekaligus mengoceh sepanjang malam, adalah sebuah film produksi 1996, film Prancis yang dibintangi Monica Bellucci, L'Appartement. Silakan nonton sendiri filmnya, silakan marah-marah pada tokoh Alice yang licik, tidak punya perasaan, dan segala sesuatu berjalan seperti hendaknya, serta silakan salahkan 'nasib' yang mempermainkan Max dan Lisa, dua karakter yang kita harapkan menyatu di bagian akhir cerita. What an emotional rush!!!
14 December 2009
Panggil Aku Donald Duck
Kurang lebih tiga malam lalu, aku iseng-iseng membuka kardus bekas dispenser berisi barang-barang lama yang sayang sekali jika dibuang (ya, untuk urusan yang satu ini, aku mewarisi sifat ibuku, suka menyimpan benda-benda lama (^_^)). Lama tidak dibongkar, ternyata aku menemukan banyak benda yang kini punya nilai tertentu, mungkin salah satunya karena telah ditinggalkan oleh waktu. Dua di antaranya selembar foto pra ospek, di mana aku berhadapan dengan Dwi, saling membersihkan wajah kami yang belepotan cat tembok dengan tinner (bayangkan!!! tinner??? pembersih wajah manapun lewatttt!!!)
Satunya lagi, sebuah komik Disney yang tebal tidak utuh (beberapa bagian cerita terpotong, kertasnya berwarna cokelat kusam), namun masih bisa dinikmati kisahnya. Aku jadi teringat sewaktu SD dulu, sering merengek pada ibu minta dibelikan majalah "Donald Bebek" yang saat itu harga 2.500 termasuk ukuran mahal buat ibu.
Pertama kali membaca kisah-kisah tokoh transnasional produksi Walt Disney saat itu, aku langsung mengidentikkan diriku dengan karakter Donald Bebek. Pemalas, seniman tidak karuan, suka berleha-leha, bersantai-santai, susah bangun pagi, dan gampang marah. Membaca kisahnya lagi di tiga malam belakangan ini, mendorongku mengidentikkan ulang karakter-karakter itu, dan hasilnya memang masih sama, hehehehe... Maaf ya kalau ada yang mengeluh dengan sifat-sifatku..
Pertama kali membaca kisah-kisah tokoh transnasional produksi Walt Disney saat itu, aku langsung mengidentikkan diriku dengan karakter Donald Bebek. Pemalas, seniman tidak karuan, suka berleha-leha, bersantai-santai, susah bangun pagi, dan gampang marah. Membaca kisahnya lagi di tiga malam belakangan ini, mendorongku mengidentikkan ulang karakter-karakter itu, dan hasilnya memang masih sama, hehehehe... Maaf ya kalau ada yang mengeluh dengan sifat-sifatku..
Bed
Aku ingin meninggalkan tempat tidurku, waktu dalam hidupku lebih banyak habis di sana...berbaring, bermimpi, berkhayal, membunuh waktu.
Meski pegasnya sudah ke mana-mana, aku masih setia menggunakannya. Meski saat ingin berbaring harus mencari posisi yang paling nyaman agar tidak tergores pegas yang sudah berkarat, aku masih nyaman tidur hingga pukul 11 siang. Meski harus hati-hati dengan berat badan karena rosban penyangganya mulai lapuk di makan rayap, aku tetap selalu merindukannya ketika aku jauh.
aku ingin sekali meninggalkannya... Di tempat tidurku itu, waktu melambat bersama laju nafas. Hanya di tempat tidur, aku bisa berdoa. Ada yang bilang, bed is a place where magical things happen. Di sana aku bisa membawa pikiranku ke tiap penjuru, dan mengalami hal magikal lainnya.
aku ingin melupakannya...hidupku menjadi terlalu nyaman hingga aku sering mengeluh. Aku ingin bisa tidak terlelap padanya terus-menerus, sementara di luar sana, hidup dengan kuasanya makin menggerus...
Just let me go...
Meski pegasnya sudah ke mana-mana, aku masih setia menggunakannya. Meski saat ingin berbaring harus mencari posisi yang paling nyaman agar tidak tergores pegas yang sudah berkarat, aku masih nyaman tidur hingga pukul 11 siang. Meski harus hati-hati dengan berat badan karena rosban penyangganya mulai lapuk di makan rayap, aku tetap selalu merindukannya ketika aku jauh.
aku ingin sekali meninggalkannya... Di tempat tidurku itu, waktu melambat bersama laju nafas. Hanya di tempat tidur, aku bisa berdoa. Ada yang bilang, bed is a place where magical things happen. Di sana aku bisa membawa pikiranku ke tiap penjuru, dan mengalami hal magikal lainnya.
aku ingin melupakannya...hidupku menjadi terlalu nyaman hingga aku sering mengeluh. Aku ingin bisa tidak terlelap padanya terus-menerus, sementara di luar sana, hidup dengan kuasanya makin menggerus...
Just let me go...
13 December 2009
Moody...???
Cuaca hari ini sangat bersahabat, sudah jam 12 siang tapi suasanya masih seperti jam 8 pagi. Mendung tergantung di tiap sudut langit. Ini mengingatkanku pada Idul Fitri yang pernah tiba di akhir-akhir tahun, di mana ketika aku kembali ke Makassar, aku disambut tanah yang basah dan langit yang kelabu.
Aku teringat tadi malam, saat sedang on the line, seorang adik yang kukenal di kosmik bertanya: "kak, kenapa belum pulang tengah malam begini? nda dicari ji ki mama ta?" Tawa meledak dari mulutku (lebay) karena pertanyaan yang kuanggap sangat polos ini. Ia masih penasaran, jadi kujawab saja apa adanya, kalau di Makassar, aku tidak tinggal dengan orang tua.
Sampai siang ini, deadline masih memburuku, tapi dasar aku ini katanya adalah pribadi seniman, pemalas dan sangat penunggu momen tertentu ketika mood mulai berayun lagi. Aku juga sering ketakutan dengan respon orang-orang tentang tabiatku ini. Sejauh ini, mereka masih dalam takaran santai, meski ada beberapa juga yang menegur keras. Mmm,,, kadang aku membutuhkannya, tapi kenapa masih sering mengeluh ya tiap kali kena teguran??? Aneh...
Sampai siang ini, deadline masih memburuku, tapi dasar aku ini katanya adalah pribadi seniman, pemalas dan sangat penunggu momen tertentu ketika mood mulai berayun lagi. Aku juga sering ketakutan dengan respon orang-orang tentang tabiatku ini. Sejauh ini, mereka masih dalam takaran santai, meski ada beberapa juga yang menegur keras. Mmm,,, kadang aku membutuhkannya, tapi kenapa masih sering mengeluh ya tiap kali kena teguran??? Aneh...
12 December 2009
Perfect Symmetry of New Moon
10 December 2009
Merawat waktu
Akhir-akhir ini tampaknya saya selalu bermasalah dengan waktu. Jika saja 'waktu' punya mulut pasti dia akan menuntut sembari memaki-maki balik: "Mengapa saya yang selalu disalahkan, kenapa kamu tidak bisa memahami saya wahai manusia yang katanya berpikir, kenapa kau bilang saya sombong, kenapa kau selalu menyuruh saya kembali, kenapa kau selalu meminta saya menunggumu yang terlalu lamban."
Hufh..kurang lebih seperti itu jika ia bisa berbicara. Namun ternyata ia sudah berbicara dengan cara lain, melalui pertanda dan jejak langkah-langkahnya sejak pertama kali ia diciptakan. Waktu seperti prajurit yang berlari yang langkahnya dapat dihitung, namun ada saat ia seperti perempuan yang tidak bisa ditebak.
"Sebenarnya kau bisa mengikat satu bagian dariku, the past, meski tidak akan sama rasanya dengan apa yang tengah kau jalani hari ini. Tapi hari ini juga akan berlalu terbuang, menjadi masa lalu yang akan kau harap untuk kembali jika kau tidak memperlakukanku dengan sakral, jika kau tidak merawatku dengan hati-hati" kata sang waktu lagi...lalu berlalu lagi...
You did it, guys!!!
Pagi tadi, Alba, seorang teman yang kini bermukim di ternate mengirimkan pesan bahagia. Ia berhasil lulus di salah satu departemen pemerintah di kota kelahirannya itu. Sebelum-sebelumnya, kabar-kabar bahagia juga menghampiriku. Iqko, Wiwie, Echy, Padli, terlebih dahulu menapak langkah di fase hidup selanjutnya di bawah payung yang sama.
Selamat ya teman-teman, aku pasti berbahagia dengan apa yang kalian raih. Lebih bahagia lagi kiranya aku dan teman-teman lain yang belum bekerja bisa kecipratan rejeki juga tiap bulan, hehehe (ini dibilang bahagianya tidak tulus, hehehe). Apapun bentuknya, bekerja itu menyehatkan lho, teman-teman, dan yang pasti Tuhan memberkati orang-orang yang bekerja (asal halal jeung-jeung)..Semangat!!!
Selamat ya teman-teman, aku pasti berbahagia dengan apa yang kalian raih. Lebih bahagia lagi kiranya aku dan teman-teman lain yang belum bekerja bisa kecipratan rejeki juga tiap bulan, hehehe (ini dibilang bahagianya tidak tulus, hehehe). Apapun bentuknya, bekerja itu menyehatkan lho, teman-teman, dan yang pasti Tuhan memberkati orang-orang yang bekerja (asal halal jeung-jeung)..Semangat!!!
4 December 2009
Relieve
Subscribe to:
Posts (Atom)