Sepertinya ini akan jadi postingan dengan halaman terpanjang, hehe. Saya suka sekali film ini, entah tadi sore sudah ke XX (baca: eks eks, bukan 20) kalinya nonton. Di bawah ini adalah adegan paling mengharukan buat saya, nonton berapa kali pun pasti bawaan sedihnya terus terasa. Speechless, saya tidak bisa berkata-kata lagi, biar capture ini yang bicara, meski buat yang belum pernah nonton, konteksnya tidak dapat.
Perdebatan pun terjadi, rencananya mau upload juga adegannya cuma kepanjangan, hehe. Saya SKIP saja ya..lompat ke adegan ini:
Buat yang baru mau nonton (apalagi yang punya banyak dosa sama orang tua) siapkan tisu banyak-banyak.
7 comments:
Saya juga suka scene yang ini. Mantap sekali.
waaah....sy jadi ingat scene ini ketika Etta nya ema menghubungi ibu nur, soal keberangkatan ke KL nanti.
scene selanjutnya kau bisa menebaknya sendiri..hehehe...
kayaknya ema bagus menceritakan scene ketika ettanya hubungi ibu nur. critain dong...
@tyar: hiks...bawaannya menetes terus. tiap liat scene ini pasti saya ingat pace, soalnya mirip sm pacenya farhan, kata-katanya juga ada beberapa yang sama
@ka rahe: oh iya, ka rahe juga ada itu hari, paceku pendiam, habis telpon ibu nur, diam2ji nda mau bagi2 cerita, ckckck...
@ka yusran: etta senang sekali bisa bicara langsung sama ibu, apalagi sama2 orang bone. I'll get back to this story later kak, proposal belum jadi, haduh...
3 idiots emang buat tissue habis >.<
@inge: iya, bikin malu2 abis nonton kalo ketahuan nangis, hehe
hiks....hiks...hiks....banyak dosaku sama etta juga.
Post a Comment