16 January 2015

Dwi,

So sorry dengar handphone mu hilang. Mudah-mudahan ada gantinya yang lebih keren ya :D Well, waktu kehilangan laptop juga kemarin, saya jadi belajar, kalo siap-siap itu penting. Siap-siap dalam hal mengamankan data penting. Kemarin sedihnya karena foto-foto nikah Deasy dari handphone tidak sempat saya selamatkan. Fiuuuhh...

Anyway, besok saya ikut tes. Dan seperti biasa, sejak jaman batu, sistem kebut semalam akan berlaku. Sempat setres juga seminggu waktu ingat passport hampir ga bisa kepake huhuhuh. Tapi udah aman sekarang :D

Tadi malam saya bertemu Edy di lobi kantor. Kebetulan divisinya sedang ada acara di function room kantor. Dari Were saya mendengar ia kemungkinan akan cuti, mengingat ritme kerja yang sedang padat-padatnya. Yes, it's addicting sometimes but kadang lupa juga yang sedang dipertaruhkan adalah kesehatan. Tapi setelah konfirmasi, saya mendengarkan jawaban yang membuat semangatku mekar. Ia tetap akan fokus pada kuliahnya, he even might give up his job. I'm proud of him, bagaimanapun bagi saya ilmu sangat penting dari apapun. Mendengar jawabannya, saya merasa tidak sendirian, dan selalu ada kesempatan dan kekuatan untuk memilih rencana sendiri. Life doesn't stop anywhere...

Semoga malam ini cukup untuk persiapan besok, though tidak akan pernah sama dengan persiapan yang matang. You know my apology but I wont brag around.

I miss you,


Emma

No comments: