16 January 2014

Dialog Pagi saat Hujan

"So when will you hit back the town again?"

"Tergantung Kak Yus," kilahnya

"Pliissss, I miss you..."

"No, Em, It's raining all the time. Ga bisa karena ada Ara. Ke mana-mana repot. Di situ hujan kan?"

Walau saya yakin sebenarnya karena dia tidak suka hujan, Ara cuma apologi hahaha. Mamamu, Nak. 

"Yeah, almost a week. By the way, tomorrow I'm going to Bali..."
"Huaaaa... Kereeeenn.. You should go, biar Makassar merasakan sedikit cahaya matahari while you're not around..."

Dahiku mengkerut, sejenak pikiranku melayang ke masa-masa kuliah, mencari titik temu dengan perkataannya barusan. I remember a quote and then I burst

"Ahahahahaha..." tawaku menggema di ruangan yang baru hanya ada aku pagi ini.
"Iya kan kamu pemanggil hujan hahaha. Have fun there, better if you have a company, walking down the seashore"

"At midnight yes?"

"No, I suggest in the afternoon, between 4 to after sunset. That'd be cool!!"

Saya baru mau menghubungi Wisnu, teman asli Bali. Kami berkenalan karena acara kantor tahun lalu.

"So, saya harus bangun pagi berapa kali sampai kita bisa ketemu lagi?" tanyaku kembali ke poin utama.

"Hahahaha... Ga lama lagi lah, akhir Januari pokoknya."

"Januari mi lagi Dwi," lalu aku sibuk dengan pikiranku sendiri mengembara ke Januari-januari sebelumnya. One of them, saat aku banyak bersamanya di kosan Salsabila.

"Saya mau ke Makassar with one condition", serupa ancaman.

"Kamu harus minta supaya Makassar tidak hujan pas saya datang!" what a wish!

"Iyaaaa iyaaaa... Nanti saya minta supaya tidak hujaaaaan."

Dunno if it's because of me or not, sudah sering kejadian saya meminta hujan dan benar-benar hujan. Ataukah cuma coincidence lalu meyakininya sebuah 'sikronitas' untuk hiburan pribadi. I dont know. Kak Asri pernah bilang, memang kita bukan sebab Em, semua karena RahmatNya.

In fact, I miss her so much. Saat nginap di rumah Weye beberapa hari lalu, akhirnya saya bisa juga nonton New Girl starring Zooey Deschanel (God, I envy her effortless beauty). Ada salah satu karakter yang tiba-tiba mengingatkan saya dengan kegilaan dan ke-drama-an teman-teman Rush. Yeah, we're nuts!!! Dialog-dialog yang selama ini memang ada atau imajiner, tertuang dalam tokoh itu. Dan sebuah kesyukuran bisa mengiriskan lingkaran-lingkaran kisah dengan mereka. Hal yang selalu menghadirkan senyum saat rutinitas sedikit lagi menendang saya jatuh ke jurang.

"I'll treat you... anything you want. Foods, books... Just plis come immediately."

"Huaaaaa... saya mau yang paling mahaaal.." keluar deh 'seni ditraktir' nya.

No comments: