14 October 2011

Someone Like Him


Salah satu momen terindah dalam hidup, setiap tahun, adalah merayakan hari ulang tahun. Mungkin aku perlu mengganti kata 'merayakan' dengan kata 'mengenang', jauh terdengar lebih sederhana dari sekedar pesta yang menghambur-hamburkan materi -aku selalu ingat celoteh teman: merayakan kematian yang makin dekat? Wuih... dalem...

Ya, mengenang... Apa yang sudah berlalu, salah benar, baik buruk, sukses gagal, jatuh bangun, tawa tangis. Kadang tidak ada bedanya ya teman. Semua telah dan akan terus menemani perjalanan panjang sebelum bertemu dengan Sang Pemilik Segalanya. Dan yang paling menyenangkan dari hari ulang tahun adalah kehadiran atau perhatian dari teman-teman dekat. Mengingat, mungkin terdengar sangat sederhana, namun ada makna besar di baliknya...

That was in November 2005, saat aroma dan dingin hujan masih tersisa dan mengendap di kulit. Ruang kuliah yang dipenuhi kursi kayu, aku lupa tepatnya kami sedang mengikuti kuliah apa waktu itu. Semester tiga. Ya, masa-masa kuliah sangat mengesankan, hingga jika harus menceritakan ulang, saya tidak tahu harus memulai dari mana...

Lalu seseorang dengan perawakan beruang datang menghampiriku, menyerahkan a handmade diary, covernya dibalut kain denim, terdiri dari beberapa halaman yang isinya aseli tulisan tangan. Dia memang terkenal dengan tulisan tangan yang rapi dan mengusik mata #eh. Padahal jarinya besar-besar lho, kasian pulpennya, apalagi kalo pake pulpen pilot atau pulpen langsing lainnya. Hehe...

Aku mati rasa tiba-tiba, dalam arti, saya tidak tahu harus bereaksi bagaimana. Ternyata lembaran-lembaran itu berisi testimoni dan ucapan selamat ulang tahun dari teman-teman angkatan, yang selama ini sudah merasakan suka duka menjadi mahasiswa, dari ospek, bina akrab, figur. Dari teman-teman sesama perantau, hingga mereka yang asli warga Makassar dengan senang hati menyambut kami. Isi pesannya macam-macam, membuat hati ini "tergelitik", senyum-senyum sendiri, sometimes ngakak to the max, more like a mixed feeling...

waktu itu hape belum banyak beredar... jadinya pake telpon rumah.. sekarang rumah basecamp itu sedang direnovasi.. always wanna go back there again :')

Tidak hanya itu, di dalamnya ada satu keping CD ROM berisi 12 lagu soundtrack of my life, yang sering kami nyanyikan bersama jika sedang break kuliah. Kini, ia sangat menggandrungi Adele..., saya menyayangkan kenapa penyanyi cantik itu baru muncul saat masa-masa kuliah sudah berlalu, jika iya, pasti akan terjadi penggalauan massal di sepanjang koridor kosmik, hehehe..

Aku masih menyimpan kado itu (thank God waktu itu belum ada Twitter, hampir tidak dapat kado itu :P) meski beberapa tulisannya agak luntur karena kesalahanku menyimpannya di bagian kamar yang lembab. Aku bersyukur, masih bisa terbaca dengan jelas. Tidak akan kutukar dengan apapun. Sementara lagu-lagu di keping cakra padat itu masih tersimpan di laptopku.

lirik lagu siapa sajakah ini?

Hari ini, 14 Oktober, @iQko_ -yang demi membuatkanku diary itu harus membajak satu-satu teman berdasarkan urutan absen, berulang tahun. Tahun ini, timbangan umurnya menunjukkan angka 26. There's gotta be more to live buddy... Kalo kata Lifehouse: Dont be alone... Dont be afraid of what you are... Just look around.. everybody's someone... and yes! There isn't SOMEONE LIKE YOU....

Doaku tidak banyak, aku hanya berharap dan memohon pada-Nya semoga kehadiranmu selalu membawa kebahagiaan untuk keluargamu, sahabat-sahabatmu, or maybe to those who've cracked your soul. Bukankah orang baik selalu dirindukan kehadirannya? ;)

Enjoy your day... Selamat melayani permintaan-permintaan traktiran , hehehe

P.S: Segala yang tertuliskan tidak akan sia-sia, kelak ia akan menjadi pengingat, saat ingatan mulai melemah atau kesibukan telah mengambil alih. Terima kasih sudah merekam jejak-jejak kebersamaan yang kini bisa ku-rewind kapan saja. Ganbatte!!!

No comments: