everythign doesn't always go our way. kalimat inilah yang kini kusedang renungi. jadi Britney benar dong, untuk hal ini. Anyway, begitu banyak rencana di kepala, sangat2 brilian, terstruktur, sistematis, dan sangat ilmiah. tapi di luar kepala, hidup sangat berbeda, bahkan kadang menyakitkan karena tidak sejalan dengan keinginan. seseorang pernah berkata padaku "Hiduplah tanpa banyak keinginan, engkau akan merdeka". seandainya bisa kuberdialog dengannya, bagaimana jika keinginan itu adalah untuk belajar. aku coba menerka jawabannya. kira-kira begini: "Belajar bukan keinginan tapi kebutuhan, alat yang kau gunakan untuk memenuhi kebutuhanmu itulah yang menjadi keinginan dan membebanimu".
aku berada pada titik jenuh, when everything seem so blind...I can't stand the pain. katarsis...sedikit demi sedikit sakit itu mengalir keluar bersama huruf-huruf ini, layaknya semut yang berlarian keluar dari lubang persembunyiannya karena diganggu oleh Bulliers. apakah ini perbandingan yang sepadan dengan hatiku yang kini seperti terinjak-terinjak, terusik oleh luar diriku?