Kamis ini aku harus melalui 120 km selama lima jam. Perutku sesak oleh sesajian lebaran, tidak sesesak hatiku oleh rindu yang kubawa dari Makassar. Aku membayangkan nenekku dengan tubuh yang makin rapuh oleh waktu. Diameter pelukanku makin mengecil di tubuhnya. Tangisnya mendobrak pintu pertahanan terakhirku. Ia menangis oleh kesepian yang kejam menawan hari-harinya.
22 September 2009
Rindu Yang Bertuan
Kamis ini aku harus melalui 120 km selama lima jam. Perutku sesak oleh sesajian lebaran, tidak sesesak hatiku oleh rindu yang kubawa dari Makassar. Aku membayangkan nenekku dengan tubuh yang makin rapuh oleh waktu. Diameter pelukanku makin mengecil di tubuhnya. Tangisnya mendobrak pintu pertahanan terakhirku. Ia menangis oleh kesepian yang kejam menawan hari-harinya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment